Sabtu, 17 Maret 2012

Partitur Lagu Suwe Ora Jamu


Partitur (teks) lagu, dengan lirik, kord, dan not angka, lagu daerah Indonesia berjudul Suwe Ora Jamu dari Jawa Tengah dapat di lihat dibawah ini:






(Sumber: hadisutrisno.com)



Partitur Lagu Dondong Opo Salak


Partitur (teks) lagu, dengan lirik, kord, dan not angka, lagu daerah Indonesia berjudul Dondong Opo Salak dari Jawa Tengah dapat di lihat dibawah ini:



(Sumbet: hadisutrisno.com)

Sabtu, 10 Maret 2012

Makalah Motivasi Diri



BAB 1

PENDAHULUAN


Latar Belakang

Motivasi adalah perilaku yang ingin mencapai tujuan yang cenderung untuk menetap. Motivasi juga merupakan kekuatan yang mendorong dan mengarahkan keberhasilan prilaku yang tetap ke arah tujuan tertentu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri seseorang atau pun dari luar dirinya. Motivasi yang berasal dari dalam diri sesorang disebut motivasi instrinsik, dan yang berasal dari luar adalah motivasi ekstrinsik. Motivasi diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Dengan demikian jika sebuah sumbat motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali. Dan pada makalah ini, saya akan mencoba membahas tentang motivasi diri dan tips untuk memotivasi diri.

Tujuan Pembuatan Makalah

Di dalam pembuatan makalah ini ada beberapa tujuan yang kami jabarkan, diantaranya adalah :
1. Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Psi & Teknologi Internet
2. Dari hasil diatas, saya ingin mengetahui lebih dalam akan motivasi diri
3. Untuk membantu para mahasiswa dalam mengenal motivasi diri dan mengetahui cara atau tips untuk memotivasi diri.

Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, kami menggunakan metode pengambilan data secara sekunder, yaitu pengambilan data secara tidak langsung melalui informasi yang sudah ada seperti internet dan berbagai macam buku.






BAB II

PEMBAHASAN MOTIVASI


Pengertian Motivasi

Motif berasal dari bahasa Latin movere yang berati bergerak atau bahasa Inggrisnyato move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif tidak berdiri sendiri, tetapi saling berkaitan dengan faktor-faktor lain, baik faktor eksternal, maupun faktor internal. Hal-hal yang mempengaruhi motif disebut motivasi.
Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan (Walgito, 2004: 220). Sedangkan menurut Plotnik (2005:328), motivasi mengacu pada berbagai faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.

Teori Motivasi

Ada tiga teori motivasi yang biasa dijelaskan, yaitu (1) teori dorongan (drive theory), (2) teori insentif (insentive theory), (3) teori proses terbalik, (4) teori level optimal.

1.Teori Dorongan (Drive Theory)
Mengatakan bahwa perilaku didorong ke arah tujuan oleh kondisi yang mendesak (driving state) dalam diri orang atau binatang. Bila kondisi dorongan internal itu muncul, individu didesak untuk berprilaku dengan cara yang sedemikian rupa sehingga mengurangi intensitas dari kondisi mendesak tersebut.

2.Teori insentif (Insentive Theory)
Memberi tekanan pada perilaku yang dimotivasi oleh insentif. Ada sesuatu tentang tujuan itu sendiri yang memotivasi perilaku. Teori insentif adalah ”teori-teori dorongan” tentang motivasi, karena ciri-ciri tertentu yang mereka miliki, objek tujuan mendorong perilaku ke arah tujuan tersebut. Hal penting dari teori insentif adalah bahwa individu mengharapkan kenikmatan dengan mencapai apa yang disebut insentif positif dan menghindari apa yang dikenal sebagai insentif negatif.

3.Teori-proses-terbalik (Opponent-process- theory)
Berbicara tentang motivasi untuk mendapatkan kenikmatan setelah mengatasai tantangan. Individu dimotivasi untuk mencari tujuan yang memberikannya perasaan emosi yang enak dan menghindari tujuan yang menghasilkan ketidakenakan. Dasar teori ini adalah pengamatan bahwa keadaan emosi-motivasi diikuti pleh keadaan yang bertentangan atau berlawanan. Motivasi ini sering ditemukan pada orang yang senang menyerempet bahaya untuk mendapatkan kenikmatan setelah bebas dari bahaya itu.

4.Teori-level-optimal
Berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal. Teori ini biasa disebut Just-Right Theory (teori yang baik-baik saja). Individu dimotivasi untuk berperilaku alam suatu cara untuk mencapai tingkat dorongan (arousal) yang optimal.

Pengertian Motivasi Diri

Motivasi Diri adalah motivasi yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Motivasi diri merupakan sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita memiliki kemampuan untuk mendapatkan alasan atau dorongan untuk bertindak. Proses mendapatkan dorongan bertindak ini pada dasarnya sebuah proses penyadaran akan keinginan diri sendiri yang biasanya terkubur. Setiap orang memiliki keinginan yang merupakan dorongan untuk bertindak, namun seringkali dorongan tersebut melemah karena faktor luar. Melemahnya dorongan ini bisa dilihat dari hilangnya harapan dan ketidak berdayaan.

Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Dengan demikian jika sebuah sumbat motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam tubuh kita bisa mengalir kembali.

Membangun impian adalah salah satu cara memotivasi diri sendiri. Namun, membangun impian bisa tidak berguna jika hambatan-hambatan pada diri sendiri masih ada. Inilah mengapa banyak orang yang tidak mau bermimpi, sebab ada sebuah faktor yang masih belum diselesaikan, yaitu faktor keberdayaan. Jadi, sebaiknya sebelum kita membangun mimpi, kita harus membangin rasa
percaya diri terlebih dahulu. Jika tidak, membangun impian bisa percuma. Buat apa mimpi besar jika kita tidak percaya diri untuk mencapainya?

Impian yang besar tanpa kepercayaan diri seperti mimpi di siang bolong, angan-angan, atau khayalan belaka. Mereka mengatakan ingin, tapi tidak ada tindakan yang terjadi. Hanya ada dua penyebab, harapan meraih mimpi yang tidak ada dan/atau mereka merasa tidak mampu meraih impian tersebut.

Faktor Motivasi Diri

Saya membaca disuatu artikel di salah satu blog yang membahas tentang apa yang menjadi salah satu faktor terkuat dari motivasi diri. Menurut penulisnya, dalam berbagai buku NLP disebutkan bahwa hanya ada dua faktor motivasi diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Namun jika dipersempit lagi, hanya ada satu faktor motivasi, yaitu cinta. Semakin besar cinta kita, akan semakin besar motivasi yang bangkit.

Contohnya, hanya karena putus cinta, kita mampu berbuat nekat untuk bunuh diri. Berarti itu menggmbarkan betapa kuatnya cinta sehingga bias menghilangkan akal sehat seseorang dan menggerakkan dirinya melakukan aksi bunuh diri. Tapi, cinta juga bisa menghasilkan perilaku ajaib yang positif, seperti ada seorang pecandu narkoba yang sudah benar-benar tidak dapat ditolong lagi, ketika dia menemukan seseorang yang bisa mengerti dirinya, dan dapat membimbingnya menjadi lebih baik, si pecandu itu pun jatuh cinta kepadanya, si pecandu akan dengan tiba-tiba dan tidak diperkirakan, segera merubah perilaku negatifnya itu menjadi manusia yang lebih baik, hanya agar seseorang yang istimewa itu tetap berada di sisinya untuk selamanya.

Joe Vitale menyadari kekuatan cinta sebagai motivator utama setelah dia melihat film 50 First Dates (2004) (50 Kencan Pertama) yang menggambarkan usaha seorang pria yang setiap hari berusaha membuat seroang wanita jatuh cinta kepadanya. Usaha ini dilakukan setiap hari, karena sang gadis pujaan memiliki ingatan yang mampu mengingat cuma 1 hari. Ini hanya salah satu dari sekian kisah cinta dalam film.
Anda bisa memanfaatkan kekuatan cinta ini untuk mendapatkan motivasi diri. Tentu saja, tidak sebatas cinta terhadap lawan jenis, tetapi cinta kepada hal lainnya juga. Saat Anda mencintai pekerjaan Anda, Anda akan memiliki motivasi yang cukup saat bekerja. Lihatlah pemasin sepak bola, di tengah jadwal yang ketat, mereka tetapenjoy bermain di lapangan, karena mereka mencintai profesinya sebagai pesebak bola.

Tips Untuk Memotivasi Diri

Terkadang kita merasakan kejenuhan, tidak bersemangat dalam menjalani hidup. Anda merasa butuh adanya motivasi dari orang lain.
Mungkin cara ini bisa berhasil. Namun, untuk kemudian bisa berubah dan bersemangat, kuncinya ada pada diri Anda sendiri.
Tidak ada seorang pun yang bisa memberikan motivasi lebih baik, selain diri kita sendiri. Ada beberapa tips untuk memotivasi diri sendiri, yaitu :

1. Menuliskan tujuan pada selembar kertas.
Untuk bisa memotivasi diri, Anda harus memahami tujuan yang hendak Anda capai. Lakukan refleksi, apa yang sebenarnya Anda inginkan. Kemudian, Anda harus mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
Pilihan yang Anda tentukan, haruslah realistis, sesuai logika. Anda tidak bisa memilih jalan yang Anda rasa tidak sanggup untuk menjalankannya. Akhirnya, Anda akan menemukan kegagalan dan keputusasaan, sebelum mencapai tujuan tersebut.
Tempelkan lembaran kertas yang berisi tujuan pada ruang yang sering Anda lihat. Anda bisa memilih di cermin kamar, lemari, dinding, atau tempat mana saja yang Anda sering melihat dan membacanya. Setiap hari, sekurangnya baca tulisan itu 5 kali, agar selalu teringat dengan tujuan yang ingin Anda capai dan memiliki motivasi diri untuk mencapainya.
Setiap hari pula, catatlah apa saja hal yang telah Anda lakukan untuk semakin mendekatkan Anda dengan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan cara ini, Anda akan menyadari apakah tujuan itu masih jauh, semakin dekat atau hampir tercapai.

2. Berhenti menunda
Menunda adalah kebiasaan yang bisa membunuh impian dan motivasi diri Anda. Tetapkan batas waktu untuk mencapai satu tujuan, dan berpeganglah dengan batas waktu yang Anda tentukan sendiri. Dengan memiliki perasaan dikejar batas waktu, Anda akan lebih fokus dan berusaha untuk memenuhi tujuan tersebut.
Namun berhati-hatilah, jangan sampai menentukan batas waktu yang membuat Anda stres dan frustasi, dan hanya akan merusak mental dan pikiran Anda. Pikirkanlah batas waktu yang tepat dan tetap membuat Anda nyaman dalam menjalaninya.

3. Reward untuk diri sendiri
Cobalah untuk memberikan hadiah atau menghargai diri Anda sendiri ketika berhasil menyelesaikan satu bagian dalam perencanaan untuk mencapai tujuan Anda. Ini akan menjadikan Anda memiliki harapan, menyuntikkan motivasi diri Anda, agar bisa menyelesaikan bagian-bagian berikutnya untuk memperoleh hadiah yang lebih baik.
Ingat, jika Anda telah menyelesaikan satu rencana, segeralah membuat rencana baru dan pastikan batas waktunya. Orang yang sukses akan selalu mencari cara untuk mengembangkan diri mereka dan kehidupan mereka.

4. Bersenang-senanglah
Dalam melakukan pekerjaan, Anda sering dihadapkan dengan masalah ataupun beban pikiran yang berat. Rasa humor yang cukup, bisa menjadi salah satu kunci untuk sukses. Cobalah untuk tidak terlalu berat memikirkan masalah dan pekerjaan.
Belajarlah untuk menikmati apa yang Anda lakukan setiap hari, sehingga bisa tetap memiliki motivasi diri dan merasa antusias. Dengan tetap memiliki perasaan tersebut, Anda bisa membantu diri sendiri mengontrol tingkat stres yang Anda miliki.
Motivasi diri sendiri memiliki keuntungan tersendiri dan juga memacu diri untuk bisa lebih berkembang, lebih baik, dan mengarah pada kesuksesan.
Dengan memotivasi diri sendiri, berarti Anda juga bisa menciptakan jalan-jalan baru untuk melangkah mencapai tujuan Anda.








BAB III

PENUTUP


Kesimpulan

Makalah yang telah disusun oleh kami merupakan program yang sangat membantu para mahasiswa dalam pembahasan tentang Motivasi Diri. Motivasi merupakankeadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Ada tiga teori motivasi yang biasa dijelaskan, yaitu: (1) teori dorongan (drive theory), (2) teori insentif (insentive theory), (3) teori proses terbalik, (4) teori level optimal. Motivasi diri merupakan sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Ada dua faktormotivasi diri yaitu mengejar kenikmatan dan menghindari kesengsaraan atau rasa sakit. Kalau menurut teori motivasi, motivasi diri masuk kedalam teori motivasi proses terbalik atau opponent process theory. Ada beberapa tips untuk memotivasi diri sendiri, yaitu : 1. Menuliskan tujuan pada selembar kertas, 2. Berhenti menunda, 3. Reward untuk diri sendiri, 4. Bersenang-senanglah


DAFTAR PUSTAKA

Ryanti, D.B.P & Prabowo, H.Seri Diktat Kuliah Psikologi Umum 2. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma

Sabtu, 03 Maret 2012

Makalah Motivasi Berprestasi



BAB I

PENDAHULUAN



Latar belakang
Motivasi adalah suatu dorongan terhadap diri kita agar kita melakukan sesuatu hal. Dorongan yang kita dapat itu bisa bersumber dari mana saja, entah itu dari diri kita sendiri atu pun dari hal atau orang lain. Dorongan yang kita sebut motivasi itu juga yang menjadi suatu sumber tenaga dalam kita mengerjakan suatu hal agar kita mencapai suatu tujuan yang kita inginkan. Dalam hal ini kegiatan yang kita lakukan dapat berbentuk negatif ataupun positif meskipun motivasi kita semua awalnya “baik”.
Motivasi ada banyak jenisnya antara lain motivasi belajar, motivasi berprestasi, motivasi agresi, motivasi berafiliasi, dll. Dalam hal ini motivasi berprestasi yang akan menjadi topik utamanya. Hal itu dikarenakan motivasi inilah yang sangat umum di masyarakat.

Tujuan pembuatan makalah
Di dalam penulisan makalah ini ada beberapa tujuan yang saya ingin capai diantaranya adalah:
-Memahami lebih dalam tentang motivasi manusia khususnya motivasi berprestasi
-Membagi ilmu yang kita dapat tentang motivasi kepada umum


Metode pengumpulan data
Dalam pengumpulan data, saya menggunakan metode pengmpulan data sekunder yaitu mengumpulkan data-data yang sudah tersedia dari media-media pendidikan yang ada.






BAB II

PEMBAHASAN TENTANG MOTIVASI BERPRESTASI





Devinisi Motivasi
Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak.Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita.
Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orangyang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan.
Motif adalah suatu dorongan dari dalam diri individu yang mengarahkan pada suatu aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu pula. Sementara itu motivasi didefinisikan oleh MC. DOnald (dalam Hamalik, 1992) sebagai suatu perubahan energi didalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurutnya terdapat tiga unsur yang berkaitan dengan motivasi yaitu:
  1. Motif dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, misalnya adanya
    perubahan dalam sistem pencernaan akan menimbulkan motif lapar.
    2. Motif ditandai dengan timbulnya perasaan (afectif arousal), misalnya karena
    amin tertarik dengan tema diskusi yang sedang diikuti, maka dia akan bertanya
    3. Motif ditandai oleh reaksi-rekasi untuk mencapai tujuan.
Menurut Terry (dalam Moekjizat, 1984):
Motivasi adalah keinginan didalam diri individu yang mendorong individu untuk bertindak.latihan atau kegiatan lainnya yang menimbulkan suatu perubahan secara kognitif,afektif dan psikomotorik pada individu yang bersangkutan.
Menurut Chung dan Meggison adalah:
Motivasi merupakan prilaku yang ditujukan kepada sasaran, motivasi berkaitan dengan tingkat usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam mengejar suatu tujuan. Motivasi berkaitan erat dengan kepuasan pekerja dan fermormasi pekerjaan.
Menurut Heidjrachman dan Suad Husnan adalah:
Motivasi merupakan proses untuk mencoba mempengaruhi seseorangagar mau melakukan sesuatu yang diinginkan.Dari defenisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya defenisi diatas mempunyai pengertian yang sama, yaitu semuanya mengandung unsur dorongan dan keinginan.

Pengertian Prestasi
Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar”. Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Sedangkan menurut W.S Winkel (1996:165) “Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai bukti usaha yang telah dilakukan.

Pengertian Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi merupakan konsep yang dikembangkan pertama kali oleh Alexander Murray dengan istilah need for achievement (Petri, 1981). Selanjutnya McClelland dan Atkinson melanjutkannya dengan penelitian tentang hal tersebut dalam bentuk konsep teoritik tentang motivasi berprestasi (Buck, 1988).
Motivasi berprestasi menurut McClelland dan Atkinson (Buck, 1988) adalah upaya untuk mencapai sukses dengan berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Standar keunggulan yang
dimaksud adalah berupa prestasi orang lain atau prestasi sendiri yang pernah diraih sebelumnya. Heckhausen (1967) memberi pengertian motivasi berprestasi sebagai usaha keras idiividu untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding. Standar keunggulan dapat berupa tingkat kesempurnaan hasil pelaksanaan tugas (berkaitan dengan tugas), perbandingan dengan prestasi sendiri (berkaitan dengan diri sendiri) dan perbandingan dengan orang lain (berkaitan dengan orang lain).
Martaniah (1979) memberi pengertian tentang motivasi berprestasi sebagai motif yang mendorong indivivu untuk berpacu dengan ukuran keunggulan. Ukuran keunggulan ini dapat menggunakan dirinya sendiri, orang lain dan dapat pula kesempurnaan tugas. Pengertian-pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu nilai kesuksesan. Di mana nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbedaannya dengan suatu keberhasilan atas penyelesaian masalah yang pernah diraih oleh individu maupun berupa keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan.

Komponen Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi terdiri atas dorongan-dorongan dari dalam ind ividu untuk dapat mencapai tujuan dan bertahan ketika menghadapi rintangan. Weiner (1972) mengemukakan bahwa motivasi berprestasi terdiri atas empat komponen.
Pertama . Menyukai aktivitas yang prestatif dan mengaitkan keberhasilan dengan kemampuan dan usaha keras. Individu akan meras puas dan bangga atas keberhasilannya sehingga akan berusaha keras untuk meiningkatkan segala kemungkinan untk berprestasi. Ketika mengerjakan tugas ia lebih didorong oleh harapan untuk sukses daripada untuk menghindari gagal (Heckhausen, 1967).
Kedua. Beranggapan bahwa kegagalan disebabkan oleh kurangnya usaha. Individu dengan motivasi berprestasi tinggi akan merasa marah pada diri sendiri dan merasa menyesal apabila prestasi yang dicapai tidak sebaik apa yang diharapkan, karena ia seharusnya dapat mencapai prestasi yang tinggi kalau ia berusaha lebih keras lagi (Madina, 1998).
Ketiga. Selalu menampilkan perasaan suka bekerja keras dibanding individu lain yang mempunyai motivasi berprestasi rendah. Hal ini menjadikan ketangguhan individu dalam menjalankan tugas. Ia akan memelihara kualitas kerja yang tinggi untuk menyelesaikan tugas dengn sukses, untuk dapat mencapai prestasi terbaik yang dapat diraihnya dan mengungguli orang lain (Heckhausen, 1967).
Keempat. Mempunyai satu pertimbangan dalam memilih tugas dengan tingkat kesulitan sedang, yaitu tugas yang tidak terlalu mudah tetapi juga tidak terlalu sukar. Hal ini dikarenakan orientasi motivasi berprestasi adalah adanya kesuksesan sebagai nilai prestasi, sehingga tugas yang terlalu mudah tidak bernilai tantangan dan tugas yang terlalu sulit akan sedikit memberikan kemungkinan untuk berhasil.







BAB III

PENUTUP





Kesimpulan
Makalah yang telah disusun dengan sebaik mungkin ini diharapkan dapat membantu para pembaca khususnya mahasiswa dalam pembahasan tentang teori dan konsep motivasi dalam hal ini motivasi berprestasi, selain itu makalah ini diharapkan dapat memberikan perbandingan pendangan dengan apa yang telah diperoleh dilingkungan pendidikan.
Pengumpulan data dengan teliti dan valid adalah pedoman yang dipegang dalam pembuatan makalah ini, dengan demikian pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik akan mendapat hasil yang sempurna. Saya mengharapkan semua data dan pengetahuan yang didapat dari sumber-sumber yang sah dimana saya mancari data dapat bermanfaat dimasa yang akan datang.


Daftar Pustaka


(Sumber: 4jipurnomo.wordpress.com)